BORNEO SIBER

Mendagri: 5 Provinsi Terendah Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual meeting. Foto:int
PONTIANAK||Borneosiber - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual meeting.

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Minggu Pertama bulan Januari Tahun 2024 ini, diikuti TPID Provinsi Kalimantan Barat, melalui  zoom meeting  di Ruang Data Analityc Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (3/1/2024).

Rapat dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian. Dalam kesempatan itu, Tito menjelaskan, perkembangan inflasi global, Indonesia menduduki posisi ke - 53 dari 186 Negara di Dunia, peringkat ke -7 dari 24 Negara G-20, dan peringkat ke - 4 dari 11 Negara ASEAN.

“Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS, maka tingkat inflasi bulan ke bulan (Desember 2023 terhadap November 2023) sebesar 0,41%, sedangkan inflasi tahun ke tahun dan inflasi tahun kalender (Desember 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 2,61%,” jelas Mendagri Tito Karnavian.

Maka dapat disimpulkan, tingkat Inflasi bulan Desember 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan tekanan inflasi tahunan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi per-Provinsi year of the year, Provinsi Maluku Utara menduduki posisi tertinggi sebesar 25,13%, lebih tinggi dari pertumbuhan Ekonomi Nasional yang hanya 4,94%.

“Lima Provinsi terendah untuk pertumbuhan Ekonomi di Indonesia adalah  Aceh, Kalimantan Tengah, Papua Barat, NTT dan terendah NTB, agar menjadi catatan dan perhatian khusus bagi pemerintah setempat,” kata Tito Karnavian.

Disamping itu, Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil mempertahankan posisi pada 10 provinsi dengan angka inflasi terendah se- Indonesia. Dimana untuk bulan Desember 2023, Kalimantan Barat  menduduki peringkat  (4) empat inflasi terendah setelah Provinsi Aceh, Papua dan Sulawesi Barat (Sulbar) dengan nilai 2,02 (y-o-y).

Bahkan angka inflasi Kalimantan Barat masih berada di bawah angka Inflasi Nasional yang sebesar 2,61 persen.

Untuk Bulan Desember Inflasi (yoy) Kalimantan Barat sebesar 2,02, naik dari bulan sebelumnya (November) yang sebesar 2,01. Untuk bulan Desember 2023 ini, Kalimantan Barat menduduki peringkat (4) empat Provinsi dengan tingkat Inflasi terendah Nasional. (adpim)

Tinggalkan Komentar

Back Next